ARGGGHHH ! Inilah aku ! sekali lagi harus mencengkram rasa, yang semestinya tertumpah ! tertuah !
Menyudut, mencoba membalik fakta abu-abu menjadi pelangi, dengan senyum simpul malaikat, AKU BAIK- BAIK SAJA !
mungkin, memang sabar itu tak berbatas, karena Tuhan selalu membangun pintu sabar yang baru di hatimu hatiku hati kita bertaut taut satu dan lain
TUHAN...!!! ingin sekali ku titipkan beban ini ke pangku Mu ! karena Lelah ! jengah ! tapi, Engkau meniupkan angin dari wajah itu yang berbisik "bertahanlah"
dan aku !? apa aku punya pilihan lain ?? aku hanya bisa mengutuk diri yang egois ! berbalik mengikuti semua titah menyusuri jalan yang ku bangun dengan campur tangan Mu Ya...seperti angin mu berkata aku nyatanya tetap bertahan meski riskan, ku yakinkan...
Postingan ini untuk mengikuti kompetisi blog Mama Cake
Pada tahun 1809, lahirlah seorang anak laki-laki. Dia tumbuh dan menjalani kehidupannya di Inggris, hingga menginjak bangku universitas yang membuatnya begitu berminat pada sejarah alam. Pada tahun 1831, dia mengadakan perjalanan dengan kapal H.M.S Beagle bersama Kapten Robert Fitzroy, mengelilingi dunia, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan menarik kesimpulan yang kemudian di publikasikan dalam "THE ORIGIN OF SPECIES".
Yupz ! Beliau adalah Charles Darwin. Kalo udah denger nama yang satu ini, pasti kita langsung teringat pada teori evolusi dan seleksi alam-nya yang tercantum dalam buku The Origin of Species. The Origin of Species di klaim sebagai adikarya abadi, kenapa hayo ? ya, tentu saja karena fakta-fakta tentang evolusi dan seleksi alam yang dipaparkan oleh Darwin begitu jelas.
Publikasi pertama buku tersebut mengundang kontroversi dari berbagai pihak. Terutama pada asal-usul manusia : Manusia berasal dari kera.
Benar gak sih Charles Darwin menulis dalam bukunya bahwa manusia berasal dari kera ?
Seingat saya, sewaktu saya belajar Evolusi di bangku kuliah, dosen saya mengatakan "Darwin tidak pernah mengatakan bahwa manusia berasal dari kera, tetapi manusia dan kera mungkin berasal dari nenek moyang yang sama karena melihat ciri-ciri yang dimiliki manusia hampir sama dengan ciri-ciri pada kera".
Demi ingatan saya yang sedikit itu, hari ini saya bertolak ke Perpustakaan Daerah Sumatera Selatan di Jalan Demang Lebar Daun untuk mencari tau seperti apa sih isi buku "The Origin of Species" itu.
Selama saya membaca buku yang tebal itu (hehehe), saya sama sekali tidak menemukan ada kalimat yang berbunyi "manusia berasal dari kera" tetapi ada kalimat seperti ini :
Allah menciptakan pada suatu hari semua tumbuhan, kemudian penghuni laut dan udara, dan pada hari ke-6 hewan-hewan daratan dan sebagai puncaknya adalah manusia, tumbuhan dan hewan berkembang dari jenis organisme purba amat sederhana dalam proses alami yang lama dengan sendirinya. Dan manusia pertama bukan manusia yang anggun dan luhur, melainkan berasal dari nenek moyang yang sama yang juga menurunkan bangsa kera (The Origin of Species : 466).
Didalam buku Evolusi karya David Burnie dikatakan "Darwin hampir-hampir tidak mengatakan apa-apa mengenai kedudukan manusia dalam teori evolusionernya dengan menuliskan secara sederhana bahwa kejelasan akan terkuak berkenaaan dengan asal muasal manusia dan sejarahnya, akan tetapi implikasinya sudah cukup jelas yaitu manusia telah berevolusi dari hewan-hewan lain, dan hewan yang ada di benak Darwin, menurut kesimpulan para pembacanya adalah kera" (Evolusi : 185).
12 tahun setelah publikasi The Origin of Species, Darwin mempublikasikan lagi sebuah buku yang berjudul The Descent of Man (asal mula manusia). Didalam buku tersebut Darwin menunjukkan bahwa atribut atau ciri-ciri yang dimiliki oleh manusia hampir sama dengan ciri-ciri kera, seperti penyakit, rangka, seks, masa perkembangan embrio, dan organ tubuh.
Menurut saya, dalam buku tersebut Darwin mencoba menjelaskan bahwa beliau sebenarnya tidak mengatakan "manusia berasal dari kera" melainkan "Ciri-ciri manusia hampir sama dengan ciri-ciri pada kera".
Saya jadi teringat sewaktu saya kecil, Ayah saya pernah berkata : Apapun yang bisa monyet makan, artinya juga bisa dimakan oleh kita. Mungkin saat itu Ayah saya mencoba menggambarkan bahwa manusia dan kera memiliki "kekerabatan" (perhatikan tanda kutipnya !).
PERDEBATAN ASAL-USUL MANUSIA SEMAKIN MEMANAS
Inget gak sama pelajaran sejarah tentang penemuan fosil manusia purba ?
Ternyata, penemuan fosil manusia Neanderthal menjadi pemicu perdebatan tentang evolusi manusia semakin memanas. Karena, fosil tersebut memiliki tulang belulang yang sama dengan manusia, hanya pada bagian tengkorak memiliki dahi yang miring dan menonjol yang besar dibagian atas mata seperti layaknya kera. Pada dasarnya, ini hanya masalah "HOMOLOGI" yaitu asal kejadian organ makhluk hidup yang sama tetapi perkembangannya berbeda sehingga memiliki fungsi yang berbeda pula. Semakin banyak makhluk hidup memiliki organ yang homolog, maka semakin dekat kekerabatannya.
Homologi rangka manusia dan bangsa kera
Mari kita melihat taksonomi manusia dan salah satu spesies kera :
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Class
: Mamalia
Ordo
: Primata
Famili
: Homonidae
Genus
: Homo
Spesies
: Homo sapiens sapiens
Nama umum
: Manusia
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Class
: Mamalia
Ordo
: Primata
Famili
: Homonidae
Genus
: Pan
Spesies
: Pan troglodytes
Nama umum
: Simpanse
Dari taksonomi diatas, sudah dapat dilihat khan bagaimana hubungan "kekerabatan" antara manusia dan bangsa kera.
MANUSIA: MENURUT AGAMA
Adik saya pernah bertanya "Mbak, duluan mana antara Nabi Adam as dengan manusia purba ?"
-wah, saya bingung harus jawab apa-
Menurut agama, manusia pertama adalah Adam dan hawa yang hidup di taman firdaus, dan berikutnya di usir dari firdaus karena melanggar aturan Allah.
Menurut ajaran Islam :Adam adalah manusia sempurna, berjalan tegak
dengan kedua kakinya, berpakaian yang menutup aurat, berbahasa fasih
dengan jutaan kosa kata. Dia adalah seorang nabi yang menerima wahyu
dari Allah serta syariat khusus untuk manusia saat itu. Sosok Adam
digambarkan sangat beradab sekali, memiliki ilmu yang tinggi dan ia
bukan makhluk purba. Ia adalah makhluk penghuni surga yang penuh
peradaban maju. Turun ke muka bumi bisa dikatakan sebagai Manusia dari
sebuah peradaban yang jauh lebih maju dan jauh lebih cerdas, oleh karena
itulah Allah menunjuknya sebagai `khalifah` (Pemimpin) di muka bumi dan
ia dikatakan jenis makhluk terbaru di muka bumi yang sebelumnya belum
pernah ada.
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat :
Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering
(yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku
telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh
(ciptaan)-ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud" (QS. Al
Hijr (15) : 28-29)
Menurut Yahudi dan Kristen : Kisah tentang Adam terdapat dalam Kitab
Kejadian pada Torah dan Alkitab pasal 2 dan 3, dan sedikit disinggung
pada pasal 4 dan 5. Beberapa rincian lain tentang kehidupannya dapat
ditemukan dalam kitab-kitab apokrif, seperti Kitab Yobel, Kehidupan Adam
dan Hawa, dan Kitab Henokh.
Menurut kisah di atas, Adam diciptakan
menurut gambar dan rupa Allah. Adam kemudian ditempatkan di dalam Taman
Eden yang berarti tanah daratan, terletak di hulu Sungai Pison, Gihon,
Tigris, dan Efrat (di sekitar wilayah Irak saat ini). Ia kemudian
diperintahkan oleh-Nya untuk menamai semua binatang. Allah juga
menciptakan makhluk penolong, yaitu seorang wanita yang oleh Adam
dinamai Hawa. Adam dan Hawa tinggal di Taman Eden dan berjalan bersama
Allah, tetapi akhirnya mereka diusir dari taman itu karena mereka
melanggar perintah Allah untuk tidak memakan buah dari pohon pengetahuan
tentang yang baik dan yang jahat (duniabaca.com).
Menurut silsilah Kitab Kejadian, Adam
meninggal dunia pada usia 930 tahun. Dengan angka-angka seperti itu,
perhitungan seperti yang dibuat oleh Uskup Agung Ussher, memberikan
kesan bahwa Adam meninggal hanya sekitar 127 tahun sebelum kelahiran
Nuh, sembilan generasi setelah Adam. Dengan kata lain, Adam masih hidup
bersama Lamekh (ayah Nuh) sekurang-kurangnya selama 50 tahun. Menurut
Kitab Yosua, kota Adam masih dikenal pada saat bangsa Israel
menyeberangi Sungai Yordan untuk memasuki Kanaan.
Menurut legenda, setelah diusir dari
Taman Eden, Adam pertama kali menjejakkan kakinya di muka bumi di sebuah
gunung yang dikenal sebagai Puncak Adam atau Al-Rohun yang kini
terdapat di Srilanka (duniabaca.com).
Dalam agama Hindu, ada salah satu tokoh pewayangan yang menggambarkan sosok manusia berwujud seekor kera yaitu Hanoman. Tapi menurut Ayah saya, Hanoman itu tidak ada, itu hanya cerita fiktif belaka. Mungkin ilustrasi Hanoman terinspirasi dari teori Darwin :).
Wujud hanoman
Nah, jadi gimana nih kesimpulannya ?
MANUSIA: MENURUT SAYA
Sebagai seseorang yang beragama, saya tentu meyakini kitab suci agama saya. Dan dalam kitab suci tersebut telah dijelaskan bahwa manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT adalah adam dan hawa. Tetapi, saya juga tidak mengatakan bahwa teori Darwin itu salah, karena saya juga percaya pada teori evolusi dan seleksi alam. Justru teori Darwin harusnya bisa menjadi pendorong bagi kita untuk mempelajari kitab suci lebih dalam lagi, terutama pada penciptaan makhluk hidup.
Semua manusia diciptakan memiliki akal pikiran. Dengan akal pikirannya tersebut, diharapkan manusia bisa menilai mana yang benar dan mana yang salah. Terlepas dari benar dan salah, saya punya prinsip bahwa "Seseorang tidak akan tau yang benar sebelum tau yang salah" __ TRIAL AND ERROR.
Pada akhirnya kita hanya perlu bersyukur dan meyakini bahwa Allah SWT telah menciptakan manusia dalam derajat yang lebih tinggi dibandingkan makhluk ciptaanNya yang lain. Subhannallah. :))
Hasil jeprat.jepret di PUSDA SUMSEL: Buku-buku referensi