nampaknya, hujan enggan berkomentar tentang kita
yang masih berpeluk pada kesesatan hati oleh amarah
gemericiknya pun tak lagi terdengar merdu
karena suara hati kita beradu
lalu kapan ?
kita menjadi sosok yang berwibawa
membawa segala suasana kedalam surga
membentuknya menjadi pelangi bukan bara
dan kapan ?
kita menjadi butuh satu butuh lainnya
sadar pada kepercayaan diri yang dulu terbentuk tanpa syarat
bermufakat
menjadi sahabat
karena kita tahu
yang satu menjadi rapuh
bila berseteru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar